Jumat, 17 Agustus 2012

Blue Beam, Proyek Dajjal Penanda Datangnya Kiamat


Yahudi melalui organisasi-organisasinya, terutama Freemasonry dan Illuminati, memiliki beribu-ribu cara dan strategi untuk menggolkan niatnya menciptakan Tatanan Dunia Baru atau The New World Order. Mereka juga punya begitu banyak program dan proyek yang bertujuan menggiring manusia ke alam yang sedang mereka bentuk.
Salah satunya adalah megaproyek BlueBeam, sebuah megaproyek yang bertujuan mengkafirkan manusia dari agama-agama yang dianutnya, dan memasukkan mereka dalam agama baru yang mereka buat; The New Age Religion. Ini lah proyek berwatak Dajjal yang akan menjadi salah satu penyebab tibanya Armageddon atau kiamat.
Instalasi Bluebeam
Bagi yang telah familiar dengan proyek BlueBeam yang dikerjakan NASA (National Aeronautics and Space Administration) bersama Freemasonry dan Illuminati, Olimpiade 2012 yang diselenggarakan di London, Inggris, pada 27 Juli-12 Agustus merupakan momen mendebarkan yang paling ditunggu-tunggu. Pasalnya, pada momen ini lah megaproyek yang bertujuan untuk mengelabui dan menyesatkan manusia agar menganut satu agama baru yang mereka buat, digunakan.
Megaproyek Blue Beam diyakini merupakan kelanjutan dari eksperimen yang dinamai “Philadelphia” dan “Montauk” yang dikerjakan militer Amerika Serikat pada 1940-an. Proyek ini berbasis di sebuah kompleks dengan keamanan superketat di Nevada, Amerika Serikat, yaitu di Area 51. Megaproyek ini bahkan diduga telah melakukan eksperimen berkali-kali di daerah terpencil dengan membuat gambar holografik Yesus Kristus dan UFO (unindentified flying object).
Keberadaan megaproyek ini pertama kali diungkap oleh dua orang wartawan Kanada yang seorang di antaranya bernama Serge Monast, pada 1994. Kedua wartawan ini kemudian diduga dibunuh beberapa pekan setelah megaproyek ini diungkap, karena meski tim forensik menyatakan bahwa keduanya meninggal akibat serangan jantung, namun pada rekam medis kedua wartawan ini sama sekali tidak ditemukan catatan bahwa keduanya mengidap penyakit itu. Monast tewas di tanah kelahirannya; Kanada, sedang kawannya meninggal saat sedang berkunjung ke Irlandia.
Dugaan bahwa keduanya dibunuh menguat karena sebelum keduanya tewas, pemerintah Kanada menculik putri Monast dengan tujuan agar wartawan itu dan temannya tidak terus meneliti dan mengungkap megaproyek BlueBeam. Bahkan setelah Monast tewas, putrinya tidak pernah kembali dan juga tak ditemukan jasadnya.
Antena2 HAARP
Megaproyek Bluebeam adalah sebuah proyek yang menggunakan teknologi canggih yang dinamakan High Freaquency Active Aurora Reseacrh Program (HAARP), dan telah dipatenkan dengan nomor 4.686.605 atas nama Bernard J Eastlund. Teknologi ini diciptakan oleh Nikola Tesla, seorang genius penemu teknologi wireless pada 1891 dan penemu penghantaran tenaga listrik melalui wireless.
HAARP merupakan proyek yang yang menggunakan gelombang radio sebagai salah satu medianya. Dengan menembakkan gelombang radio dengan frekuensi tertentu ke atmosfir, baik rendah, sedang maupun tinggi, maka kondisi ionosfir dan stratosfir akan terpengaruh, sehingga awan akan terbentuk, iklim dunia akan berubah, dan bahkan jika gelombang itu memantul kembali ke Bumi, akan muncul taufan atau badai, gempa bumi, dan suatu ledakan yang kekuatannya sama seperti bunyi ledakan nuklir.
Hebatnya lagi, teknologi ini juga dipercaya dapat digunakan untuk mengendalikan fikiran manusia, menjatuhkan pesawat terbang musuh, mengganggu perkembangan mental manusia, dan sebagainya.
Cara Kerja HAARP
Cara Kerja HAARP
Ketika Nikola Tesla menemukan teknologi ini, tujuan dia melakukan penelitian adalah untuk mempelajari lebih jauh lapisan ionosfer guna pengembangan teknologi komunikasi radio, keperluan keamanan seperti misalnya mendeteksi rudal, dan meminimalisir dampak gempa bumi. Namun, di tangan Amerika Serikat dan organisasi-organisasi Yahudi-nya, teknologi ini diselewengkan demi mencapai apa yang diinginkan Freemasonry dan Illuminati sejak ribuan tahun lalu, yakni menciptakan Tatanan Dunia Baru dimana mereka, Yahudi, sebagai penguasanya.
Berdasarkan data yang dilansir Monast sebelum dia dibunuh, diketahui kalau ada empat langkah yang dilakukan NASA, Freemasonry dan Illuminati dalam menyukseskan megaproyek BlueBeam. Yang pertama adalah mendoktrinasi masyarakat dunia dengan cara mere-evaluasi semua pengetahuan arkeologi. Caranya adalah dengan menciptakan gempa bumi buatan di lokasi tertentu di planet ini, yang diikuti oleh riset dan penemuan-penemuan yang hasilnya dikondisikan sedemikian rupa sehingga semua orang percaya bahwa doktrin mendasar dari agama-agama yang mereka anut, baik Islam maupun Kristen, telah disalahpahami dan disalahtafsirkan selama berabad-abad. Padahal, penemuan itu merupakan hoax atau palsu karena mereka ciptakan sendiri.
Adegan dalam film Jurrasic Park
Persiapan psikologis untuk langkah doktrinasi ini telah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu dengan pembuatan film-film seperti A Space Odyssey, serial Star-Trek, dan Independence Day. Dalam film-film itu digambarkan bagaimana Bumi mengalami kerusakan karena diserang Alien, dan semua bangsa bersatu untuk memeranginya. Film Jurrassic Park yang meledak itu dan dibuat hingga tiga sekuel, sengaja dibuat untuk mendukung Teori Evolusi Charles Darwin, dan untuk mendoktrin manusia bahwa kata-kata Tuhan adalah kebohongan.
Langkah kedua adalah membuat ‘pertunjukan angkasa raksasa’ berbentuk sosok atau gambar-gambar tertentu dengan teknik hologram tiga dimensi yang dilengkapi suara optik, sehingga sosok dan gambar itu seolah dapat berbicara. Gambar-gambar laser holografik ini ditembakkan ke langit di berbagai belahan dunia, sehingga orang yang melihatnya percaya bahwa Tuhan telah muncul di langit mereka, dan berbicara dengan bahasa mereka. Gambar yang ditampilkan di setiap belahan dunia berbeda-beda karena disesuaikan dengan mayoritas agama yang dianut di belahan dunia itu.
Sosok Maitreya
Pada 2010 beredar isu bahwa sosok yang akan dimunculkan di antaranya adalah Maitreya, sosok yang diyakini oleh umat Buddha sebagai sosok Buddha yang akan datang, yang di Tiongkok dikenal dengan nama Mile Pusa.
Untuk diketahui, dalam agama Buddha diajarkan bahwa Buddha merupakan sebuah gelar, sehingga Buddha Gautama bukanlah Buddha yang pertama di dalam masa-dunia ini (kalpa) yang menurut kepercayaan umat Buddha, satu kalpa memiliki kurun waktu sekitar 4.320.000.000 tahun.
Buddha-buddha sebelumnya adalah Buddha Kakusandha, Buddha Konagamana, Buddha Kassapa, dan kelak akan datang Buddha baru yang bernama Buddha Mettaya (Maitreya). Saat ini umat Buddha percaya bahwa Maitreya tinggal di Surga Tusita yang merupakan tempat tinggal bagi para Bodhisatva sebelum mencapai tingkat ke-Buddha-annya. Buddha Sakyamuni juga bertempat tinggal di sini sebelum terlahir sebagai Siddharta Gautama.
Untuk memahami bagaimana gambar-gambar holografik dapat dimunculkan di langit, kita harus mengetahui bahwa dalam kurun waktu lebih dari 25 tahun terakhir, berbagai penelitian rahasia dilakukan. Para ilmuwan yang menjadi agen Freemasonry dan Illuminati di Rusia telah menyempurnakan komputer mutakhir yang didasarkan pada studi tentang anatomi dan elektromekanis komposisi tubuh manusia, dan studi tentang listrik, kimia dan sifat biologis otak manusia. Ke dalam komputer ini di-input data-data tentang bahasa yang digunakan seluruh bangsa di dunia, lengkap dengan makna dan dialeknya. Data-data ini kemudian dikirim ke satelit dan dilepaskan ke lapisan natrium yang berjarak sekitar 60 kilometer di atas Bumi. Dalam tulisannya, Monast mengaku pernah melihat tes simulasi ini sekali, akan tetapi yang diinput ke komputer dan dikirim ke satelit merupakan data yang berbeda, sehingga yang kemudian terlihat oleh masyarakat di Bumi adalah penampakan UFO alias piring terbang.
Pertunjukkan spektakuler holografik ini bertujuan untuk “memenuhi” nubuat dalam agama Islam dan Kristen tentang turunnya Nabi Isa As atau Yesus Kristus ke Bumi. Namun apa yang dikatakan Nabi Isa atau Yesus dalam “pertunjukkan” itu akan bertentangan dengan Al Qur’an dan Injil, karena Isa dan Yesus palsu itu akan menyerukan pengikutnya untuk mengikuti agama baru yang disebut sebagai Agama Dunia Baru (The New Age Religion).
Ilustrasi tampilan holografik Yesus di langit
Langkah ketiga adalah memanipulasi fikiran manusia dan indra manusia, sehingga seolah-olah Tuhan memberikan wahyu kepadanya, meski manusia tidak melihat kehadiran sang maha Pencipta tersebut. Caranya adalah dengan menerapkan metode telepati elektronik dengan menggunakan gelombang ELF (Extremely low frequency), VLF (Very low frequency), dan LF (Low frequency). Gelombang yang dihasilkan dari gelombang radio yang ditembakkan ke ionosfir ini akan memasuki bagian dalam otak manusia, dan kemudian mempengaruhi cara kerjanya.
Penelitian ilmuwan membuktikan, frekuensi rendah memang dapat menembus badan manusia dan kemudian “menerjang” otak, serta mempengaruhi cara kerjanya. Pengaruh ini akan mempengaruhi seluruh indera, baik pengelihatan, pendengaran dan penciuman, plus indera kepekaan, sehingga manusia dapat melihat atau mendengar sesuatu yang tak ada, atau sebaliknya; tidak melihat dan mendengar apa yang seharusnya mereka lihat dan dengar, sehingga manusia cenderung menjadi tak logis dan tidak normal karena mengalami disfungsi otak. Dalam kondisi ini, manusia mudah mengalami halusinasi, seperti dapat melihat setan, malaikat, dan sebagainya. Dengan telepati elektronik ini, Amerika Serikat dan rekan-rekan Yahudinya akan membuat seolah-olah Tuhan berbicara kepada manusia dan memerintahkan agar mengikuti agama yang mereka buat; The New Age Religion.
Proses serangan pada otak oleh gelombang berfrekuensi rendah, yang pernah diuji-coba dan berhasil di tahun 1974.
Langkah keempat merupakan langkah yang paling keji dan mengerikan, serta merupakan ending dari cara yang ditempuh Yahudi untuk menguasai dunia demi membentuk Tatanan Dunia Baru. Yakni, menggiring manusia untuk melakukan bunuh diri. caranya, gelombang dengan frekuensi rendah dialirkan melalui kabel serat optik, kabel koaksial, listrik dan saluran telepon ke semua peralatan elektronik yang telah dipasangi microchip khusus yang telah diinstal. Pengaliran gelombang ini akan memunculkan perwujudan yang dilihat manusia seperti setan, hantu atau jin, sehingga masyarakat dunia ketakutan, kalut, dan akhirnya mengalami gangguan psikologis yang mendorong mereka untuk mengakhiri hidup demi terbebas dari “horor” yang mengerikan. Mereka bertujuan yang selamat dari efek HAARP hanyalah ras Yahudi untuk menjadi raja dunia.
Megaproyek Blue Beam semula direncanakan dimulai pada 1983, namun ditunda dan baru direalisasikan pada 1996. Target NASA, Freemasonry dan Illuminati, proyek yang dapat membunuh semua manusia non Yahudi itu rampung pada 2012 dan digunakan pada tahun ini juga. Menarik untuk dikaji mengapa 2012 dipilih untuk dijadikan tahun pembuka jalan bagi terciptanya Tatanan Dunia Baru.
Pada 28 Agustus 2008, mantan personil grup band FULC yang kemudian beralih menjadi peneliti, Richard John Clay, ditemukan meninggal di tempat tidur dalam kamarnya. Semula, kematian pria yang beken dengan nama panggilan Rik Clay ini diduga akibat bunuh diri, namun kemudian ada keyakinan kalau pria kelahiran Scunthorpe, Inggris, pada 5 Agustus 1982 itu meninggal akibat dibunuh (tentangnya, KLIK DI SINI).
Ada beberapa hal yang mendasari keyakinan tersebut. Pertama, hanya beberapa jam setelah Rik tewas, blognya yang bernama “The Cosmic Mind”, dihapus. Kedua, Rik meninggal hanya beberapa hari setelah diwawancarai oleh Red Ice Creations Radio tentang seputar artikel yang dia posting dalam blognya. Dan ketiga, sebelum ditemukan tewas, ayahnya mengatakan kalau kesehatan Rik tiba-tiba saja drop. Padahal, semula dia sangat sehat dan terlihat gembira. Hanya saja, bagaimana Rik dibunuh, hingga kini masih misterius. Namun banyak kalangan yakin kalau pembunuhan terhadap Rik dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak suka pada artikelnya, dan dilakukan dengan cara-cara yang amat canggih dan profesional, sehingga tak terdeteksi dan terlacak.
Rik bernasib seperti Serge Monast karena mempublikasikan hasil risetnya yang sebenarnya berkaitan dengan megaproyek Blue Beam. Hanya saja, dalam tulisannya Rik tidak menyebut soal megaproyek itu, melainkan hanya menyinggung bahwa Olimpiade 2012 di London ditunggangi oleh Yahudi melalui Freemasonry, Illuminati dan Zionis, dan bahwa pada ajang olahraga dunia ini akan ada serangan UFO palsu yang disusul dengan berdirinya Jerusalem Baru.
Soal penunggangan olimpiade oleh Yahudi antara lain dideteksi Rik melalui bentuk bangunan gedung olahraga olimpiade yang atapnya dihiasi simbol All Seeing Eye, salah satu lambang Freemasonry yang juga dicetak di lembaran uang satu dolar Amerika.
Stadion Olimpiade London
Piramid dengan All Seeing Eye di mata uang 1 dollar US.
Tak hanya pada gedung, jejak Yahudi juga ditemukan pada logo olimpade:
Logo Olimpiade 2012
Jika diurai, logo itu akan menjadi kata ini;
ZION! Kebetulan??
Maskot Olimpiade, Mata Satu, Kebetulan??
Dari artikel Rik, jelas sekali kalau penyelenggaraan olimpiade 2012 merupakan ajang yang harus diwaspadai, bukan dinanti, karena untuk memunculkan efek serangan UFO palsu, NASA harus menggunakan teknologi HAARP dari megaproyek Blue Beam. Bahkan bisa jadi, bukan hanya efek serangan UFO palsu yang akan muncul, namun juga holografik Nabi Isa As, Yesus Kristus, dan lainnya. Termasuk memicu gempa bumi, mengendalikan fikiran manusia, dan sebagainya. Konon, untuk menyukseskan “serangan” ini, para Talmudis Inggris berencana menggelar latihan besar-besaran selama pra-Olimpiade (selengkapnya, KLIK DI SINI).
Mengapa olimpiade 2012 dijadikan sasaran untuk melempangkan jalan menuju terciptanya Tatanan Dunia Baru?
Teror bom London pada 7/7/2005.
Selesainya proyek Blue Beam pada 2012 ini menjadi kunci utama atas pertanyaan itu. Kedua, olimpiade dimulai pada 8 Agustus (8/8). Seperti diketahui, Yahudi paling suka pada simbologi, numerologi, dan hal-hal berbau rahasia dan misterius lain yang pengungkapannya tak hanya dibutuhkan kecerdasan, namun juga kerumitan seperti yang tergambar dalam film “Da Vinci Code”. Ingatkah Anda pada peritiwa ledakan 4 bom di sistem transportasi Inggris pada 7 Juli 2005 yang menewaskan 54 orang dan mencederai ratusan orang? Perhatikan tanggalnya; 7/7. Para pakar konspirasi meyakini, teror itu didalangi Yahudi melalui organisasi Illuminatinya karena pendiskreditan Islam yang terjadi selama ini, yang dilakukan dengan menghembuskan isu terorisme, telah dirancang sejak ribuan tahun lalu dan tercantum dalam Protokol Zionis (selengkapnya, KLIK DI SINI). Karenanya, jangan kaget jika Osama bin Laden sang dedengkot Al Qaeda, pernah menjadi orang binaan CIA, intelijen AS yang juga dikendalikan Yahudi seperti NASA.
Selain itu, kecurigaan para pakar konspirasi bahwa serangan terhadap menara kembar World Trade Centre (WTC) pada 11 September 2001 yang kita kenal dengan sebutan Tragedi 11 September atau 11/9, dilakukan oleh para Illuminatus, semakin sulit terbantahkan karena pada 1995, penemu Role-playing, Steve Jackson, merilis game yang diberi nama “Illuminati – New World Order” atau “INWO” Game karena terinspirasi pada isi file “Illuminati BBS”.
Game ini dimainkan dengan cara mengambil, menghancurkan dan menetralisir grup yang bebas atau yang telah dimiliki lawan main, dan lawan dapat mempertahankan grup yang dikuasainya, atau menerapkan strategi lain. Grup-grup tersebut dinamai The Bavarian Illuminati, The Discordian Society, The UFO’s, The Servants Of Cthulhu, The Bermuda Triangle, The Gnomes Of Zurich, Society Of Assassins, The Network, Church Of SubGenius, dan Shangri-la. Yang perlu dicermati adalah, game yang mulai dirancang pada 1990 ini memiliki gambar-gambar yang sama persis dengan peristiwa yang terjadi beberapa tahun kemudian. Misalnya, pada kartu yang diberi nama “Terrorist Nuke” ada gambar yang mirip dengan saat WTC diserang pada 9/11.
Gambar pada kartu “Terrorist Nuke”
Foto peristiwa teror WTC / 911
Yang lebih mengagetkan, dalam game itu pun tragedi gempa di Jepang pada Jum’at, 11 Maret 2011 pukul 14:46, yang disusul tsunami, telah diramalkan.
Gambar pada kartu “Combined Disasters”
Perhatikan penunjuk waktu dalam gambar itu, dan perhatikan penunjuk waktu pada The Wako Clock di bawah ini, jam besar di Tokyo, yang menunjukkan waktu saat gempa terjadi.
The Wako Clock
Bahkan ada pula kartu yang menggambarkan tsunami Jepang setelah gempa itu terjadi;
Kartu “Tidal Wave” (Gelombang air pasang)
Dan ledakan reaktor nuklirnya di Distrik Fukushima
Bahkan megaproyek HAARP ada pula dalam game ini

Apakah ini suatu kebetulan??

Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang permainan ini, berikut videonya :
Atau jika Anda ingin membayangkan bagaimana peristiwa yang akan berlangsung saat Olimpade 2012 diselenggarakan, berikut videonya;
Tak lama setelah game itu dipasarkan, Secret Service “turun tangan”. Perusahaan Steve, Steve Jackson Games (SJ games) yang juga merupakan produsen game Car wars, GUURP, dan Munchkins, digeledah dan peralatan-peralatannya disita. Kini, INWO Game menjadi game yang paling sulit dicari karena seperti juga informasi tentang megaproyek Blue Beam yang telah dihapus dari Wikipedia, INWO Game tak lagi diproduksi.
Salah satu stasiun HAARP berada di Gakona, Alaska, sebelah barat Taman Nasional Wrangell-Saint Elias. Stasiun ini memiliki 360 antena dengan setiap antena memiliki daya pancar gelombang radio minimal sebesar 10.000 watt. Jika semua antena itu dinyalakan secara bersamaan, maka akan dihasilkan gelombang sebesar 3,6 juta hingga miliaran watt yang dampaknya telah dapat kita bayangkan berdasarkan bagian kesatu artikel bersambung ini.
Stasiun HAARP di Gakona, Alaska.
Pusat pengoperasionalan HAARP berada di sebuah fasilitas milik Angkatan Udara AS di dekat Gakona. Namanya HAARP Research Station. Instrumen terpenting dalam penelitian HAARP adalah Ionospheric Research Instrument (IRI), yaitu suatu radio pemancar frekuensi sangat rendah namun berdaya tinggi.
Konon, selama proses pembuatannya, megaproyek Blue Beam yang menggunakan teknologi ini telah beberapa kali diuji coba. Gempa bumi berkekuatan 9,1 SR yang melanda Aceh dan memicu tsunami pada 28 Desember 2004, ditengarai akibat salah satu uji coba teknologi ini. Salah seorang ilmuwan yang percaya bahwa gempa itu diakibatkan oleh HAARP adalah M.Dzikron AM, dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (Unisba). Menurut dia, gempa yang melanda Aceh merupakan dampak dari teknologi thermonuklir yang dikembangkan AS, dan HAARP merupakan bagian dari teknologi itu.
Indikasi lain bahwa gempa Aceh bukan akibat pergeseran lempeng tektonik adalah, setelah gempa dan tsunami terjadi, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) beberapa kali merubah data magnitudo dan posisi episentrum gempa. Selain itu, sebelum gempa, seismograf di Indonesia dan India sama sekali tidak memperlihatkan aktifitas adanya gempa di kedalaman dasar laut, dan beberapa saat sebelum gempa terjadi ada gelombang elektromagnetik berkekuatan 0,5 atau 12 Hertz yang melingkupi wilayah itu.
Kondisi korban tsunami aceh yang kaku dan gosong.
Petunjuk lain bahwa gempa Aceh bukan akibat “kemarahan alam” adalah kondisi sebagian besar mayat yang ditemukan terbujur kaku dengan kulit berwarna hitam pekat seperti gosong. Padahal, kematian akibat tenggelam setelah diseret arus tsunami tidak akan mengubah warna kulit sedemikian cepat dan sedemikian hitam. Mayat-mayat seperti itulah yang ditemukan setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945.
Yang juga perlu dicermati adalah, tak lama setelah musibah terjadi, kapal-kapal perang Amerika berdatangan dengan cepat dan bertahan di Aceh selama beberapa bulan. Kapal-kapal ini tak hanya sekedar mengirimkan bantuan, namun juga mengawasi wilayah laut agar peneliti Indonesia tidak turun ke sana. Dan dua bulan setelah tsunami menerjang Aceh, Thailand, Pulau Andaman di India, dan kawasan Afrika, ditemukan sampah nuklir di wilayah Somalia. Penemuan ini sempat diungkap UNEP (United Nations Environment Programme), dan diduga berasal dari Samudera Hindia.
Gempa bumi berkekuatan 8,8 SR yang memporakporandakan Chili pada 27 Februari 2010, juga diduga diakibatkan oleh uji coba HAARP, sehingga Presiden Venezuela Hugo Chavez sempat menuding kalau gempa yang melanda salah satu negara di Amerika Selatan tersebut adalah buatan dari beberapa negara yang membenci negara itu. Indikasi kalau gempa ini diakibatkan HAARP, karena sebelum gempa hebat itu terjadi, di langit Chili muncul aurora.
Gempa besar berkekuatan 6,9 SR di China pada 14 April 2010 yang menewaskan sedikitnya 400 orang, juga ditengarai akibat HAARP karena sesaat sebelum kejadian, muncul awan berbentuk aneh di langit Negeri Tirai Bambu itu. Gempa berkekuatan 7,0 SR di Haiti pada 12 Januari 2010 yang menewaskan sekitar 200.000 orang, juga ditengarai akibat uji coba HAARP.
Dari pusat pengoperasiannya, HAARP diprogram untuk menembakkan gelombang radio berfrekuensi rendah, namun berkekuatan jutaan atau bahkan miliaran watt, ke ionosfir, sehingga “timbul gejolak” di sana. Oleh ionosfir, gelombang yang sangat kuat itu dipantulkan kembali ke Bumi dan masuk ke tanah, lalu merambat hingga kerak Bumi, bahkan menembus mantel Bumi. Akibat pantulan dan rambatan ini, kepadatan dan materi di dalam tanah terguncang, terutama pada zona patahan atau subduksi yang tidak stabil. Maka, gempa pun terjadi.
Makin kuat gelombang yang menembus kerak dan mantel Bumi, maka makin kuat pula gempa yang terjadi. Karenanya, jangan heran ketika gempa mengguncang Chili dan China, ada efek awan yang tak biasa atau aurora di langit. “Penampakan” itu merupakan efek dari gelombang berfrekuensi rendah yang mengurai atau memecah partikel-partikel di sana, dan memicu pembentukan awan atau sprektrum cahaya. Gempa Jogja pada 26 Mei 2006 juga diduga kuat akibat HAARP karena sebelum gempa mengguncang, langit di sebelah selatan di atas Pantai Parangtritis yang menghadap Samudera Hindia, muncul aurora. Gempa itu berpusat sekitar 5-7 Km di utara dari lokasi dimana aurora itu muncul.
Untuk membuktikan kebenaran bahwa HAARP dapat membuat gempa Bumi, seorang ilmuwan membuat simulasi sederhana, yaitu dengan sebuah maket miniatur kota yang komplit dengan rumah-rumah, bebatuan, pohon hutan, bukit dan lainnya.
Lalu untuk membuktikan bahwa frekuensi sangat rendah dapat memicu gempa, dia menggunakan pengeras suara rendah untuk bass, yaitu sub-woofer yang diletakkan agak jauh dari maket kota miniatur tersebut. Setelah sub-woofer dinyalakan, tiada suara yang terdengar oleh manusia. Hanya membran di sekeliling (di pinggir) sub-woofer tersebut yang bergerak maju-mundur dengan hebat. Apa yang terjadi kemudian? Maket miniatur tersebut berantakan.
Perubahan cuaca ekstrim yang saat ini kita alami juga ditengarai akibat uji coba HAARP, sehingga muncul berbagai fenomena aneh seperti datangnya musim kemarau dan musim hujan yang tak beraturan, terjadinya badai pasir di China pada 2010, terjadinya badai salju di Palestina pada 2009, adanya badai tropis yang menerjang Karibia, musibah kekeringan di Asia Tengah dan Timur Tengah, serangan belalang yang luar biasa besar dalam satu dekade terakhir di Afrika Barat, terjangan Badai Katrina yang meluluhlantakkan Georgia, Mississippi dan Carolina, dan sebagainya.
Ketika gelombang frekuensi tinggi ditembakkan ke stratosfir dan ionosfir, angkasa menjadi panas sehingga terjadi kondensasi atau pengembunan yang memicu pembentukan awan hujan. Selain itu, pemanasan di stratosfir dan ionosfir menaikkan suhu udara dan memicu pembentukan jetstream (arus jet), serta mengubah komposisi molekul dan partikel-partikel yang ada di sana, baik partikel nitrogen, hidrogen, ozon, maupun yang lainnya. Konon, pusat pengendalian HAARP mampu memilih salah satu atau beberapa molekul/partikel untuk ditingkatkan jumlahnya secara signifikan, sehingga peningkatan ini dapat memicu ketidakseimbangan molekul/partikel di ionosfir dan stratosfir dan memicu perubahan iklim seperti yang kita alami sekarang.
Banyak tidaknya awan yang tercipta dari pelepasan gelombang berfrekuensi tinggi ke ionosfir dan stratosfir, tergantung dari seberapa lama HAARP diaktifkan dan dari kekuatan gelombangnya. Dengan cara ini, efek pelepasan gelombang dapat dikendalikan, sehingga jika mau, badai sehebat apapun dapat dihasilkan, dan lokasi yang menjadi sasaran penembakan gelombang ke ionosfir dan stratosfir akan mengalami banjir dalam skala kecil, sedang, besar, bahkan sangat besar seperti banjir bandang.
Maka, jangan heran jika ada tudingan kalau sebenarnya pemanasan global yang saat ini sedang berlangsung sebenarnya bukan semata-mata akibat penggunaan bahan bakar fosil yang tak terkendali, atau akibat polusi, namun akibat uji coba HAARP.
Pentagon pernah menolak mentah-mentah teknologi HAARP ketika teknologi itu ditawarkan oleh penemunya, Nikola Tesla. Namun setelah ilmuwan kelahiran Kroasia 10 Juli 1856 itu meninggal pada 7 Januari 1943 di New York, AS, teknologi itu tiba-tiba berada di Pentagon dan kemudian dikembangkan oleh militer AS dan NASA, hingga menjadi seberbahaya saat ini.
Ketika masih di tangan Tesla, teknologi yang mampu menciptakan gempa bumi dan mempengharuhi iklim semesta ini dinamakan Scalar Technology. Baru setelah dikembangkan NASA, namanya menjadi HAARP.
Nicola Tesla
Scalar merupakan teknologi yang diciptakan dan dikembangkan dengan berbasis gelombang elektromagnetik. Tesla menciptakan teknologi ini dengan mempelajari gempa-gempa yang terjadi pada 1937 di berbagai negara di dunia, dan kemudian menciptakan alat yang mampu memunculkan gelombang frekuensi tinggi yang dapat memicu badai dan gempa tektonik. Setelah melalui berbagai penyempurnaan, kemampuan alat itu mampu mengalahkan kekuatan Nuklir, dan dapat menjadi senjata pemusnah massal.
Tak jelas apa yang membuat Pentagon menolak teknologi ini ketika ditawarkan penemunya, namun yang pasti setelah Tesla meninggal, berkas-berkas dan hasil ciptaannya hilang begitu saja dan kemudian tahu-tahu muncul lagi di lingkungan militer AS dan NASA dengan nama HAARP.
Seorang ilmuwan kelas dunia, Dr Rosalie Bartell, pernah mengonfirmasi bahwa militer Amerika memang telah menyelesaikan sebuah sistem pengatur cuaca yang dapat dijadikan senjata potensial. Menurut Bertell, AS sudah melakukan uji coba sejak puluhan tahun lalu dengan cara mengirim Barium dan Lithium ke lapisan ozon di langit negara-negara Asia dengan bantuan gelombang elektromagnetik. Pernyataan Bertell didukung Michel Chossudovsky, seorang analis persenjataan global. Chossudovsky bahkan menuduh Pentagon sudah lama membuat senjata untuk memanipulasi cuaca. Pada April 1997, Menteri Pertahanan AS, William Cohen, mengaku kalau AS terpaksa menggunakan senjata perubah cuaca untuk menghadapi serangan senjata sejenis, dan senjata yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memicu gempa dan tsunami.

Sadarlah wahai saudara-saudaraku, mereka (Illuminati/Freemasonry) adalah manusia-manusia yang tidak percaya kepada akhirat, membunuh sesama manusia dalam pandangan keyakinan mereka adalah ibadah untuk tuhan mereka.  Allah Azza wa Jalla menegaskan:

“Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.” (QS Ibrahim 14:46)

Dampak Gempa bumi.
Apa yang diciptakan Tesla dan dilakukan AS saat ini sebenarnya berada di luar logika kita, karena selama ini ilmu pengetahuan mencekoki kita dengan pernyataan bahwa gempa bumi disebabkan oleh tumbukan dua lempeng Bumi dengan posisi horisontal maupun vertikal, dan tsunami umumnya dipicu oleh tumbukan lempeng tektonik yang dalam posisi vertikal dengan kedalaman sekitar 10 km di bawah laut.
Selain itu, ilmu pengetahuan juga mengklaim bahwa pemanasan global yang memicu anomali cuaca dan menyebabkan perubahan iklim dunia, antara lain diakibatkan penggunaan bahan bakar fosil yang tak terkendali, yang menyebabkan efek rumah kaca, sehingga Bumi menjadi lebih panas karena sinar matahari yang seharusnya terpantul kembali ke angkasa, terperangkap dalam atmosfir Bumi.
Namun, dengan begitu banyaknya saksi, data, indikasi dan petunjuk bahwa HAARP benar-benar ada, mau tak mau membuat kita mulai melihat perubahan iklim dan dunia dari kaca mata yang lain, yakni kacamata bahwa semua yang terjadi ini ada yang “mengatur, mengendalikan, dan membuatnya”, yakni AS yang dikendalikan saudara-saudara Yahudi-nya yang tergabung dalam Freemasonry, Illuminati, dan organisasi Yahudi yang lain. Apalagi karena fakta bahwa HAARP bukanlah dongeng fantasi ala Hollywood, diperkuat oleh Zbigniew Brzezinski, mantan penasehat keamanan gedung putih, melalui bukunya yang berjudul “Between Two Ages”. Di dalam buku itu, Zbigniew menulis: “Tekonologi akan menyediakan teknik untuk melakukan peperangan rahasia yang hanya membutuhkan sedikit pasukan, seperti teknik memodifikasi cuaca yang dapat menimbulkan badai yang berkepanjangan”.
Marc Filterman, seorang mantan pejabat militer Perancis, juga pernah mengatakan bahwa Amerika telah memiliki teknologi untuk memanipulasi frekuensi radio, sehingga dapat menyebabkan kondisi cuaca tertentu, seperti badai dan topan. Konon, pada 2002 pemerintah Rusia juga pernah meminta konfirmasi Amerika Serikat di hadapan sidang PBB dengan tuduhan telah menciptakan beberapa bencana di Rusia dengan eksperimen-eksperimennya. Hingga kini, pihak-pihak yang menuntut penjelasan tentang HAARP tersebar hampir di seluruh penjuru dunia. Mulai dari penduduk Alaska dimana instalasi HAARP berada, hingga para ilmuwan di Amerika dan Eropa. Mereka khawatir HAARP akan menciptakan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan.
David Yarrow, seorang peneliti dengan latar belakang bidang elektronik mengatakan, interaksi HAARP akan menyebabkan ionosfer menjadi robek. Padahal ionosfer lah yang melindungi manusia dari radiasi Matahari yang ganas. Sedang Charles Yost, peneliti dari North Carolina berkata;”Jika ionosfer terganggu, maka atmosfer di bawahnya pasti akan terganggu.”
Di negara-negara maju, HAARP telah dikenal sejak puluhan tahun lalu. Negara pertama yang mempraktekkan teknologi ini adalah Uni Soviet, namun dengan nama yang berbeda. Penggunaan teknologi ini oleh Soviet dengan cara menembakkan frekuensi rendah ke tanah, bukan ke angkasa, untuk membuat gempa. Untuk ini, negara yang telah terpecah belah dan kini bernama Rusia itu, digunakan dua pipa dengan diameter setiap pipa sekitar 5 meter dan panjang setiap pipa sekitar 10 meter. Pipa-pipa itu diletakkan secara vertikal dengan lubang yang mengeluarkan frekuensi rendah diarahkan ke tanah. HAARP pertama ini dapat menimbulkan gempa hanya dalam radius sekitar 1 kilometer.
Pada 1992, ketika Soviet dilanda krisis ekonomi dan politik yang membuat negara itu terpecah-pecah, teknologi HAARP berikut perlengkapannya, dijual kepada Amerika, dan teknologi ini disempurnakan si Uncle Sam hingga menjadi seperti saat ini. Banyak kalangan menilai, mungkin inilah jawaban mengapa HAARP yang semula ditolak Pentagon, akhirnya dikuasai AS. Meski kebenaran teori ini masih harus diuji.
Bahaya HAARP sebenarnya juga pernah diingatkan Wernher von Braun, pakar roket asal Jerman. Kepada Carol Rosin, seorang guru yang juga penulis dan konsultan kedirgantaraan asal Amerika, ilmuwan ini mengatakan bahwa tipuan invasi asing akan menjadi ancaman pertama dunia yang akan dihadapi, setelah ancaman perang Timur Tengah. Braun yang meninggal pada 1977, bahkan sempat menjelaskan bagaimana tipuan invasi asing itu akan dilakukan, bagaimana perincian pelaksanaannya, dan kemana muaranya, yaitu kontrol dunia melalui penindasan Pemerintahan Satu Dunia. Rosin mengaku, Braun kemudian memberinya sebuah tugas penting untuk menggagalkan rencana ini, yaitu menghentikan mempersenjatai ruang angkasa.
“Kegagalan melakukan tugas ini akan mengakibatkan bencana bagi umat manusia, karena kekuatan rahasia yang bersifat transnasional sudah ada, dan akan bergerak secara permanen untuk mengendalikan dunia ini melalui sebuah invasi tipuan Alien dari luar angkasa,” katanya.
Siapa yang mendorong Soviet untuk menjual HAARP kepada Amerika? Hingga kini masih menjadi misteri. Namun jika kita mengkaji kembali siapa yang berada di balik tragedi-tagedi besar dunia, seperti Revolusi Perancis, Rusia dan krisis keuangan global, serta kemana muara gerakan ras Yahudi di seluruh dunia, rasanya kita dapat menduga. Apalagi karena seperti kita tahu, AS merupakan basis pergerakan mereka untuk menciptakan The New World Order (NWO).
Ribuan tahun lalu Nabi Muhammad Saw telah menubuwatkan tentang tanda-tanda datangnya kiamat besar. Dua di antaranya bisa jadi bersumber dari megaproyek Blue Beam dengan teknologi HAARP-nya, yakni terdengarnya suara keras di langit pada pertengahan malam bulan Ramadhan, dan banyaknya gempa bumi.
Abu Hurairah radliyallah ‘anhu meriwayatkan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak terjadi hari kiamat sehingga dihilangkannya ilmu, banyak gempa bumi, . . . .” (HR. Bukhari, no. 978).
Dalam Musnad Imam Ahmad, ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam duduk-duduk bersama para sahabatnya, di antaranya Salamah bin Nufail perawi hadits ini, beliau menyebutkan sebuah hadits yang di antara isinya; “Sebelum terjadinya kiamat akan terjadi kematian-kematian yang mengerikan, dan sesudahnya akan terjadi tahun-tahun gempa bumi”.
Bahkan dalam Al Qur’an, Allah memberitahu bahwa gempa maha dahsyat akan terjadi sebagai permulaan terjadinya kiamat. Firman Allah: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras.” (QS. Al-Hajj; 1-2)
Kini hitunglah berapa banyak gempa bumi yang terjadi dewasa ini, termasuk di Indonesia, baik dalam skala kecil, sedang, maupun besar. Survei Geologi AS menyebutkan, sejak 1990 jumlah gempa bumi yang direkam oleh ilmuwan di seluruh dunia terus meningkat. Pada 2004, gempa bumi terjadi sebanyak 31.201 kali. Jumlah ini mencapai hampir dua kali lipat dibanding pada 1990.
Di negeri Uncle Sam sendiri dalam kurun waktu 20 tahun terakhir jumlah gempa bumi meningkat sangat substansial. Pada 1990, Amerika Serikat diguncang gempa sebanyak 2.268 kali. Pada 1999, jumlah gempa meningkat menjadi 3.003 kali, dan pada 2010 gempa bumi terjadi sebanyak 8.390 kali. Ini berarti pada 1990-2010 peristiwa gempa bumi di AS meningkat 370%!
Sementara itu, Badan Meteorologi Korea mencatat, pada 2010 gempa berkekuatan lebih dari 5 SR mengguncang seluruh dunia hingga sekitar 1.150 kali, dan pada 2011 jumlah gempa yang berpotensi merusak bangunan, membelah tanah, merenggut korban jiwa dan dapat memicu datangnya tsunami itu meningkat dua kali lipat atau sebanyak 2.300 kali.
Lempeng Bumi memang terus bergerak karena planet tempat kita tinggal adalah “benda hidup”, namun seperti dikatakan para pakar vulkanologi, gempa Bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik merupakan peristiwa yang tak dapat diprediksi dan cenderung sangat mendadak. bahkan tanpa pertanda apapun. Namun dari data tentang bagaimana cara HAARP bekerja, kita tahu bahwa gempa Bumi yang diciptakan teknologi ini menimbulkan jejak berupa bentuk awan yang aneh atau aurora di langit yang muncul sebelum gempa, dan gempa buatan ini dapat terjadi kapan saja dan dimana saja sesuai keinginan para pengendalinya.
Inilah di antara bentuk-bentuk awan yang diduga muncul akibat efek HAARP:
Selain itu, sebelum gempa terjadi, lokasi dimana Bumi berguncang diselubungi gelombang elektromagnetik. Maka, jika Anda melihat ada yang aneh di langit atau mengetahui ada gelombang elektronik tak dikenal yang tahu-tahu saja mengganggu kerja ponsel dan peralatan elektronik Anda, maka sebaiknya waspada.

وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ ۚ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. [QS. Al-Anfal:30]

وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ ۖ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya. [QS. Ali Imran: 54]

Tentu saja, dengan segala informasi di atas hanya kepada Allah lah kita bertawakal. Yang pasti, jika AS, Freemasonry dan Illuminati benar-benar menggunakan HAARP pada Olimpiade London, berarti kita sedang diseret menuju kehancuran mengerikan yang mungkin saja menjadi jalan menuju datangnya kiamat kubro. Wallahu’alam bissawab.

Rabu, 12 Oktober 2011

2 Fast 2 Furious

2 Fast 2 Furious

2 Fast 2 Furious film poster
Sutradara John Singleton
Produser Lee Mayes
Neal H. Moritz
Penulis Michael Brandt
Derek Haas
Pemeran Paul Walker
Tyrese Gibson
Eva Mendes
Cole Hauser
James Remar
Chris 'Ludacris' Bridges
Devon Aoki
Distributor Universal Pictures
Tanggal rilis Bendera Amerika Serikat 6 Juni 2003
Bendera Jepang 23 Agustus 2003
Durasi 101 menit
Negara Bendera Amerika Serikat Amerika Serikat
Bendera Jepang Jepang
Bahasa Inggris
Spanyol
Anggaran ~ US$76,000,000
Prekuel The Fast and the Furious
Sekuel The Fast and the Furious: Tokyo Drift
2 Fast 2 Furious merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2003. Film yang disutradarai oleh John Singleton ini pemainnya antara lain ialah Paul Walker, Tyrese Gibson, Eva Mendes, Cole Hauser, James Remar, Ludacris, dan Devon Aoki.
Film ini dirilis pada tanggal 6 Juni 2003 di Amerika Serikat dan 23 Agustus 2003 di Jepang.

 Alur cerita

Brian O'Conner, seorang polisi dari film pertama, sedang dalam pelarian karena dia membiarkan Dominic Toretto kabur. Ia pergi ke Miami untuk memulai hidup baru. Di sini dia berteman dengan Tej Parker seorang mantan pebalap jalan, Jimmy seorang ahli penyetelan mobil yang terkenal, begitu juga dengan Suki yang juga seorang pebalap jalanan. O'Conner sekarang dikenal dengan nama panggilan "Peluru", dan menguasai jalanan dengan Nissan Skylinenya, seperti yang Toretto lakukan di film pertama. Dia bertanding dengan pebalap seperjuangan dalam taruhan tinggi untuk mendapat uang menggunakan keahlian yang dia pelajari saat menjadi anggota geng Toretto yang sekarang sudah pecah.
Satu malam setelah menang balapan, dia tertangkap oleh agen bea-cukai Amerika serikat setelah mobilnya dilumpuhkan oleh alat ESD (Alat pengacau Kelistrikan) berbentuk panah yang ditembakkan oleh Agen Markham. Dia tertangkap dan mantan bosnya di FBI, Agen Bilkins membuat perjanjian dengannya sambil berkata bahwa dengan melakukan sebuah misi, catatan kejahatannya akan dibersihkan. Kemudian, O'Conner dan Bilkins pergi ke kota Barstow di California dimana O'Conner bertemu teman masa kecilnya sekaligus bekas narapidana, Roman Pearce. Bersama, misi mereka menyangkut penyamaran sebagai pebalap jalanan untuk raja narkoba asal Argentina bernama Carter Verone dengan pertolongan Monica Fuentes, seorang agen bea cukai yang menyamar sekaligus orang yang disukai oleh Carter. Mereka memenangkan "audisi" berupa balapan dengan denda tinggi dan memulai perjanjian dengan Verone.
Ini merujuk kepada beberapa pertunjukkan mobil sepanjang film, seiring pula dengan balap mobil. O'Conner dan Pearce mulai menyatakan masalah besar yang ada pada mereka dan meminta Tej untuk membuat balapan "pink slip" yang mempertaruhkan STNK mobil. O'Conner dan Pearce memenangkan Yenko camaro tahun 1969 milik Korpi dan Dodge Challenger milik Darden. Pada malam itu pula mereka pergi ke klub malam milik Verone dan mulai menyiksa seorang polisi bernama Whitworth sampai membuat "jendela 15 menit" untuk menjaga supaya polisi Miami tidak memburu Brian dan Roman jadi mereka bisa membawa uangnya. Dia menggunakan tikus yang terperangkap dalam toples yang dipanaskan untuk menakutkannya. Paginya mereka berangkat untuk menjalani misinya dalam Mitsubishi milik Brian dan Roman dengan uang Verone di bagasi mobil masing-masing dan dua pendamping bersama mereka. Selama proses pembawaan uang, Detektif Whitworth memanggil banyak polisi yang sudah ditunggunya di dekat tempatnya. Para polisi mengepung daerah depan bengkel jadi Roman dan Brian serta teman-teman pembalapnya memakai taktik "berpencar" supaya Brian dan Roman bisa menyelinap ke Camaro dan Challenger mereka untuk melanjutkan misi, dan Brian mempersilakan Tej mengendarai Lancer Evo 7 miliknya dan Roman mempersilakan Suki mengendarai Eclipse Spydernya. Gelombang pertama yang keluar dari bengkel adalah lima buah Dodge Ram untuk menggilas mobil-mobil polisinya, lalu lusinan mobil balap keluar bersama O'Conner dan Roman dengan Camaro dan Challenger masing-masing. Saat mereka mendekati tujuan mereka, Roman mengusir pendampingnya dengan menyalakan pelontar kursi buatan sendiri yang dibuat dengan satu botol nitrogen oksida/NOS. Saat pendamping Brian mengatakan ada perubahan tujuan, Brian membuat kesalahan fatal sekaligus membuka penyamarannya dan Monica. Verone berkata pada si pendamping untuk mengeksekusi Brian, tetapi Pearce menyelamatkan Brian di saat-saat terakhir. Verone mencoba kabur dengan kapal pesiarnya setelah memberitahu Monica kalau Verone sudah tahu bahwa Monica adalah seorang agen bea cukai yang menyamar. Ketika menumpang kapal pesiarnya dia memojokkan Monica soal kesalahannya menginformasikan bea cukai Amerika Serikat bahwa Verone akan kabur lewat bandara yang ditinggalkan. Akhir film terjadi dengan Camaro yang Brian kendarai melompati gundukan di dekatnya dan mendarat di atas kapal pesiarnya untuk menyelamatkan Monica. Pada akhirnya Verone ditangkap dan kopor-kopor berisi uang itu diambil FBI, selamat untuk jumlah yang tak diketahui yang sebenarnya diambil sedikit secara rahasia oleh Brian dan Pearce juga melakukan hal yang sama. Pearce memutuskan untuk tinggal di Miami dengan Brian dan menyarankan untuk membuka bengkel dengan uang curian tersebut.

 Pemain

The Fast and the Furious merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2001. Film yang disutradarai oleh Rob Cohen ini dibintangi oleh Paul Walker, Vin Diesel, Michelle Rodriguez, dan Jordana Brewster.
Film ini dirilis pada tanggal 22 Juni 2001 di Amerika Serikat

  Cerita film

Brian O'Connor (Paul Walker) ditugaskan dalam operasi gabungan polisi Los Angeles dan FBI untuk memasuki jaringan balap jalanan di Los Angeles yang dicurigai menjadi asal dari serangkaian pembajakan truk berkecepatan tinggi yang dilakukan trio Honda Civic tahun 1995 dengan lampu neon hijau dibawah kerangkanya. Brian bekerja di toko setempat dan bekerja sampai menghadapi pembalap jalanan elit, Dominic Toretto (Vin Diesel) dan 2 kontestan lain dalam sebuah laga balap akbar di tengah malam. Brian bertukar arah dalam balapnya dengan STNK sebuah Mitsubishi Eclipse GS-T tahun 1995. Dia kalah, tapi mendapat pujian dari Toretto ketika berniat menjemputnya kala balapnya dirazia polisi. Setelah kabur dari polisi, tanpa disangka, mereka berhadapan dengan geng lawan yang diketuai Johnny Tran (Rick Yune) yang dengan sengaja, menghancurkan Eclipse Brian dengan menembakiuan pertama Brian dengan Toretto, mereka menjadi sahabat karib dan mulai menyukai Mia, adik perempuannya Toretto. Setelah Eclipse milik Brian hancur, ia memberi Toretto sebuah Toyota Supra tahun 1995 yang sudah bobrok, membangun ulang dan memodifikasinya, dan menawarkan jasanya sebagai pembalap jalanan. Tidak lama kemudian, Brian menemukan seperangkat barang elektronik tersembunyi di belakang bengkel Tran, dan menyuruh polisi menggeledah tempat itu dan rumahnya Tran, percaya kalau Tran-lah pelakunya. Tetapi, tidak ada hubungan yang terjadi, karena barang-barang elektronik itu dibeli secara sah oleh Tran. Bilkins memperingatkan Brian sekali lagi kalau Toretto adalah sumber pembajakannya dan memberitahu para sopir truk kalau mereka akan mengambil tindakan sendiri. Karena kehabisan waktu, Brian menanyakan Toretto dimana bisa mendapatkan penghasilan. Toretto setuju untuk memberitahu sumbernya kalau Brian menang Race Wars, pertandingan di sirkuit tertutup untuk penggemar mobil.
Selama Race Wars, Jesse (Chad Lindberg) balap melawan Honda S2000 milik Tran dengan Volkswagen Jetta milik ayahnya dan kalah. Tapi, dia malah kabur ketimbang menyerahkan mobilnya. Malam itu juga, Toretto dan geng pergi lagi untuk membajak. Brian mengaku ke Mia kalau dia adalah polisi yang menyamar dan memberitahu kalau sopir truk sekarang bersenjata. Dia meyakinkannya untuk bekerjasama untuk menyelamatkan kakaknya Mia dan teman-temannya. Mia memberi nomor HP Toretto ke polisi dan melacaknya.
Saat pembajakan berlangsung, Vince (Matt Schulze) terluka parah karena ditembak shotgun di sisi badannya. Anggota geng lain mencoba membantu tapi digagalkan oleh sopir truknya, yang membuat Letty (Michelle Rodriguez) pacar dari Toretto, kehilangan kendali dan keluar jalur. Brian masuk, menyelamatkan Vince, dan melompat keluar truknya saat sopir truk itu selesai mengisi ulang senapannya dan menembaknya, dan nyaris luput. Brian kemudian memanggil ambulans udara untuk membawa Vince yang terluka parah ke rumah sakit, memberitahu Toretto kalau dia adalah seorang polisi, dan keluar dengan marah dengan sisa gengnya.
Kembali di rumah Toretto, Brian mencoba untuk mengkonfrontir Toretto, yang akan menjenguk Jesse sebelum geng Tran melakukannya. Tepat di saat itu, Jesse mampir. Tran dan sepupunya datang dan melakukan "drive-by-shooting" (mengemudi sambil menembak) di rumah itu, melukai Jesse. Brian dan Toretto mengejarnya, dengan menggunakan Dodge Charger tahun 1970 milik ayahnya (yang memiliki tenaga sebesar 900 daya kuda|dk). Toretto memaksa si sepupu keluar jalan sementara Brian menembaki Tran dan membunuhnya. Lalu, Brian dan Toretto balap dadakan, yang berujung keduanya lolos. Bagaimanapun, Toretto cedera setelah ditabrak oleh sebuah truk dari samping, dimana mobilnya terbang tak terarah lalu hancur. Alih-alih menangkapnya, Brian membiarkan Toretto kabur sebelum polisi datang dengan memegang kunci Supranya.

[sunting] Pemain

Fast Five

Fast Five

Poster promo
Sutradara Justin Lin
Produser Neal H. Moritz
Vin Diesel
Michael Fottrell
Penulis Chris Morgan
Pemeran Vin Diesel
Paul Walker
Jordana Brewster
Dwayne Johnson
Musik oleh Brian Tyler
Sinematografi Stephen F. Windon
Penyunting Kelly Matsumoto
Fred Raskin
Christian Wagner
Studio Original Film
One Race Films
Distributor Universal Pictures
Tanggal rilis 20 April 2011 (Australia)
29 April 2011
(Amerika Serikat)
Durasi 130 minutes[1]
Negara Amerika Serikat
Bahasa Inggris
Anggaran $125 juta[2]
Pendapatan kotor $605.437.675[3]
Fast Five (juga dikenal dengan Fast & Furious 5[1] atau Fast & Furious 5: Rio Heist[4]) adalah sebuah film action buatan tahun 2011 yang ceritanya ditulis oleh Chris Morgan dan disutradarai oleh Justin Lin. Film ini merupakan edisi kelima dari seri film The Fast and the Furious. Film ini dibintangi oleh Vin Diesel, Paul Walker, Jordana Brewster dan Dwayne Johnson. Dirilis pertama kali di Australia tanggal 20 April 2011 kemudian diikuti dengan Amerika Serikat tanggal 29 April 2011. Film ini bercerita tentang Brian O'Conner (Walker), Dominic Toretto (Diesel) dan Mia Toretto (Brewster) yang berencana untuk mencuri harta senilai 100 juta dolar AS dari seorang pebisnis korup Hernan Reyes (Joaquim de Almeida). Selain itu, mereka juga dikejar oleh agen DSS AS Luke Hobbs (Johnson).
Fast Five memperoleh hasil yang sukses, berhasil memecahkan rekor box office, dan juga berhasil melewati rekor film sebelumnya, Fast & Furious (2009). Sampai tanggal 15 Agustus 2011, film ini telah meraup pendapatan kotor sebesar 605 juta dolas AS.

 Pemeran

Seorang kriminal yang profesional dan seorang pembalap jalanan. Diesel dilaporkan dibayar 15 juta dolar untuk berperan dan memproduksi film ini.
Seorang mantan FBI yang berubah menjadi kriminal. Ia menjalin hubungan dengan Mia Toretto. Walker banyak melakukan adegan stuntnya sendiri di film ini. [5]
Seorang agen diplomatik khusus yang ditugaskan untuk menangkap Toretto dan kawan-kawannya.
Saudara perempuan Dom sekaligus pacar dari Brian O'Conner.
teman kecil Brian. Gibson mengatakan kalau ia bergabung di film ini tanggal 30 Juni 2010, kembali memerankan perannya dari film sebelumnya 2 Fast 2 Furious.
teman Brian dan Roman dari Miami. Ludacris mengumumkan kalau ia bergabung di film ini tanggal 12 Juli 2010 ketika ia sampai di Puerto Riko untuk memulai pengambilan gambar.[6]
teman masa kecil Dom. Sebelumnya sudah pernah tampil di film pertama, Schulze dikonfirmasikan bergabung di film ini tanggal 16 Juli 2010.
Pembalap jalanan dan partner bisnis Dom di Republik Dominika.
Mantan agen Mossad dan kekasih Han. Gadot harus bisa mengendarai motor Ducati di film ini.
Seorang gembong narkoba yang menjadi penguasa kota Rio de Janiero. Almeida dinyatakan bergabung di film ini berperan sebagai Hernan Reyes tanggal 16 Juli 2010.
Seorang polisi wanita yang bekerja dengan tim Hobbs. Pataky dinyatakan bergabung di film ini tanggal 16 Juli 2010.
Tokoh lainnya yang ada di film ini adalah penyanyi Puerto Riko Tego Calderon dan Don Omar yang berperan sebagai Tego Leo and Rico Santos, juga anggota tim Toretto. Michael Irby memerankan tangan kanan Reyes Zizi.[5] Alimi Ballard, Fernando Chien, Yorgo Constantine, dan Geoff Meedy memerankan anggota dari tim Hobbs: Fusco, Wilkes, Chato, dan Macroy. Michelle Rodriguez muncul di foto sebagai Leticia Ortiz, pacar Dom yang sebelumnya diberitahukan meninggal di Fast & Furious. Eva Mendes muncul di akhir sebagai cameo memerankan agen FBI Monica Fuentes, kembali memerankan perannya dari 2 Fast 2 Furious.


The Fast and the Furious: Tokyo Drift

The Fast and The Furious: Tokyo Drift

Poster Bioskop
Sutradara Justin Lin
Produser Neal H. Moritz
Produser Rekanan:
Grace Morita
Chiaki Yamase
Produser Pendamping:
Amanda Lewis
Producer Lapangan:
Kazutoshi Wadakura
Produser Eksekutif:
Ryan Kavanaugh
Lynwood Spinks
Clayton Townsend
Penulis Chris Morgan
Karakter:
Gary Scott Thompson
Pemeran Lucas Black
Bow Wow
Sung Kang
Brian Tee
Nathalie Kelley
Sonny Chiba
Zachary Ty Bryan
Musik oleh Brian Tyler
Sinematografi Stephen F. Windon
Penyunting Kelly Matsumoto
Dallas Puett
Fred Raskin
Studio Relativity Media
Original Film
Munich Pape Filmproductions
Distributor Universal Pictures
Tanggal rilis 16 Juni 2006
Durasi 104 menit
Negara Amerika Serikat
Bahasa Inggris
Jepang
Anggaran US$ 85 Juta
Pendapatan kotor $158.401.402
Prekuel 2 Fast 2 Furious
Sekuel Fast & Furious
The Fast and the Furious: Tokyo Drift (Wild Speed X3 Tokyo Drift di Jepang) adalah film 2006 yang disiutaradai oleh Justin Lin dan merupakan sekuel dari film The Fast and the Furious (film 2001). Dari urutan rilis, Tokyo Drift adalah film ketiga. Namun, dari alur cerita, mengambil tempat setelah Fast & Furious(2009). Film ini mengambil cerita di Tokyo, Jepang dan di Little Tokyo, Los Angeles.

Daftar isi

 

Alur Cerita

Sean (Lucas Black) mengalami tabrakan karena lomba balap liar. Ibunya pun memutuskan untuk mengirim Sean ke Tokyo bersama ayahnya agar tidak lagi berurusan dengan mobil. Di sekolahnya yang baru, Sean bertemu dengan teman barunya Twinkie (Bow Wow). Dari Twinkie akhirnya ia berkenalan dengan dunia drifting.
Sean akhirnya berkonfrontasi dengan DK (Drift King) (Brian Tee) karena mengobrol dengan pacarnya, Neela (Nathalie Kelley). DK pun menantangnya untuk lomba. Han (Sung Kang), teman DK, meminjamkan salah satu mobilnya untuk Sean, tapi Sean pun akhirnya kalah dengan mobilnya hancur total karena ia sama sekali belum tahu bagaimana menyetir drift. Keesokan harinya, Han berkata kalau Sean harus bekerja padanya karena telah merusakkan mobilnya.
Han dan Sean menjadi sahabat, dan Han mengajari cara drift. Ia mau mengajari Sean karena hanya ialah satu-satunya orang yang tidak takut pada DK (Han sendiri mengatakan bahwa DK seorang "kryptonite")
Sean perlahan memperoleh reputasi di Drifting setelah dilatih dan didukung (baik keuangan dan persahabatan) dari geng Han dan kawannya. Sean juga berteman dengan Neela, menghabiskan waktu bersama-sama dengan dia untuk menyenangkan Drifting atas gunung, dan budding hubungan dengan menempatkan dia di peluang dengan Takashi. Neela memberitahu Sean bahwa ia dan Takashi tumbuh bersama setelah ibunya meninggal, dan, seperti Sean, ia dianggap sebagai orang buangan. Takashi menantang Sean setelah melihat dia dengan Neela dan ia mengancam Sean agar pergi jauh-jauh dari Neela.
Paman dari Takashi, Kamata (Sonny Chiba), seroang Yakuza, diberitahu bahwa terdapat perbedaan dalam buku, dan bahwa Han telah berbuat curang sehingga pengeluaran mereka membesar. Takashi berkonfrontasi dengan Han dan kelompoknya akiba hal ini. Han, Sean, dan Neela melarikan diri sebelum Takashi berbuat lebih jauh. Han mengejar mereka, dan mereka pun terlibat dalam balap liar di jalanan Tokyo. Takashi mengejar Han, dan Morimoto mengejar Sean. Morimoto mencoba untuk menghancurkan mobil Sean, tetapi mobilnya sendiri keluar jalur, dan dia akhirnya bertabrakan dengan pengendara yang berlawanan arah dan membunuh Morimoto. Namun Takashi tetap melanjutkan pengejarannya dan berusaha mengejar Sean dan mencoba untuk menghancurkan mobilnya. Han melihat hal tersebut, ia memperlambat mobilnya dan menyilakan Sean jalan duluan. Lalu Takashi menembaki Han di sepanjang jalan itu. Han ditabrak oleh sebuah Mercedes S-Class di persimpangan dan mobilnya pun terbalik dan terbakar setelahnya. Sean berusaha untuk menyelamatkan Han tapi terlambat karena mobilnya lebih dulu terbakar. Sean dan Neela ke rumah ayah Sean, dan Takashi datang untuk membunuh Sean dan menjemput Neela, tetapi ayah Sean datang menyelamatkan Sean dengan senapannya sendiri. Neela pun ikut pulang dengan Takashi.
Sean mencoba untuk melakukan banding ke Paman Takashi (Kamata), dan menawarkan duel antara dirinya dan Takashi. Siapa pun yang kalah akan meninggalkan Tokyo. Perlombaan dilakukan di gunung dan Takashi pula yang memiliki "gunung" itu (karena sudah menguasai treknya). Sean, Twinkie, dan Han meminjam mobil ayah Sean, sebuah Ford Mustang Fastback keluaran 1967. Mereka pun melakukan perubahan total pada mobil ini dan mesinnya diambil dari mobil Han yang dihancurkan Sean pertama kali.
Setelah duel yang panjang di sepanjang jalan, Sean memenangkan perlombaan tersebut. Mobil Takashi sendiri hancur di menit-menit akhir karena jatuh. Takashi menderita kekalahan memalukan di tangan Sean, yang masih menganggap Sean seniri sebagai orang luar. Paman Takashi berkata pada Sean bahwa ia akan meninggalkan Tokyo. Akhirnya, Neela berpacaran dengan Sean.
Kemudian, Sean sebagai Drift King yang baru dan menempati tempat parkir bawah tanah yang sebelumnya dikuasai Takashi. Tiba-tiba Twinkie datang dan memberitahu Sean bahwa seseorang ingin menantang dia. Orang itu tak lain adalah Dominic Toretto (diperankan oleh Vin Diesel, dari film The Fast and the Furious (film 2001), yang merupakan teman baik Han. Toretto dan Sean melakukan percakapan singkat. Setelah itu Neela menghitung mundur perlombaan dan balapan mereka dimulai. Film berakhir tanpa mengungkapkan hasil perlombaan.

 Cast

 Resepsi

 Box Office

Walaupun mendapatkan ulasan beraneka ragam, Tokyo Drift berhasil mendapatkan lebih dari $ 24 juta dolar AS pada akhir pekan penanyangannya. Film ini dirilis di Jepang dengan nama Wild Speed 3. Pada 28 Januari 2007, film ini telah menghasilkan $ 62 juta dolar di Amerika Serikat dan $ 95 juta dolar di luar AS, sehingga total pendapatannya menjadi $ 158 juta dolar AS. Tokyo Drift mendapatkan hasil lebih rendah dari film sebelumnya.

 Reaksi dari Kritikus

Film ini mendapatkan rating 34% di Rotten Tomatoes [2] dan mendapat skor 46 dari 100 pada Metacritic [3]. Roger Ebert dari Chicago Sun-Times memuji film ini, ia memberi bintang tiga (dari empat), yang mengatakan bahwa sutradara Justin Lin "mengambil franchise film ini dan menjadikannya segar dan menarik," menambahkan bahwa Tokyo Drift "lebih baik dari yang kita harapkan "dan" ceritanya lebih daripada hanya tentang mobil.
Michael Medved memberikan Tokyo Drift satu setengah bintang (dari empat) dan berkata: "Plotnya tidak kelihatan, juga emosi dan humornya." [7] James Berardinelli dari Reel Tampilan juga memberikan satu setengah bintang dari empat, dan berkata: "Tak ada yang menonton Fast & Furious untuk plot. Karena itu, film ini sangat solid pada apa yang diusungnya, wanita-wanita seksi dan mobil-mobil. Sayangnya, adegan balapan terasa membosankan dan tidak masuk akal.

 Cameo

Vin Diesel tampil sebagai cameo sebagai Dominic Toretto (karakter utama dari Fast & Furious sebelumnya), dan mengungkapkan dirinya sebagai teman baik Han. Hal ini dijelaskan dalam Fast & Furious, sequel dari The Fast and the Furious dan 2 Fast 2 Furious, tetapi prequel ke Tokyo Drift. Dalam Fast & Furious, Toretto dan Han bekerja sama untuk mencuri bahan bakar tanker di Republik Dominika.
"Drift King" di dunia nyata, Keiichi Tsuchiya, juga tampil ketika karakter Lucas Black (Sean Boswell) mempelajari teknik drifting. Dia berperan sebagai nelayan yang mengomentari kekurangan Sean dalam melakukan drifting. Rhys Millen, seorang drifter, juga terlihat berbicara dengan sepasang orang Jepang ketika setting film akan berpindah dari Amerika Serikat ke Jepang.
Keiko Kitagawa, aktris film dan drama Jepang, juga mendapat peran kecil sebagai salah satu teman Han.
Ben Sinclair tampil singkat sebagai juara Drifting Quinn Jackson. Sean melakukan percakapan singkat dengan Ben, dan memperoleh inspirasi serta dukungan untuk sukses di dunia underground Tokyo.